Assalamualaikum wr.wb

Rabu, 07 November 2012

4.Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil



1.     Kewiraswastaan, Wiraswasta, Wiraswastawan
Pengertian Kewiraswastawan ,wiraswasta, wiraswastawan
Kewiraswastaan (entrepreneurship) adalah kemampuan dan keinginan seseorang untuk berisiko menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan untuk berhasil.
Wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyak manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan.
# Keuntungan Berwiraswasta
Kemungkinan mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan, melatih ketajaman intuisi bisnis,meningkatkan sifat tanggung  jawabterhadap dirinya sendiri, dan memiliki wewenanguntuk memerintah dan mengelola karyawannya.
# Kerugian Berwiraswasta
Tanggung jawab yang besar terhadap usahanya,perlu menjaga relasi yang baik terhadap pihak – pihak terkait dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,waktu kerja yang sangat banyakmaupun bentuk yang berkaitan dengan keluarga.
Unsur – unsur  penting wiraswasta :
ü                 * Pengetahuan
ü                 * Keterampilan
ü                 * Sikap netral
ü                 * Kewaspadaan
2.   Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.


3.Perkembangan Franchising di Indonesia
Kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba
Agar kita tidak salah dalam memilih dan mengelola bisnis waralaba, ada beberapa tips yang bisa dijadikan rujukan dalam memilih bisnis waralaba yang ditawarkan, berikut tipsnya :
Ø  Pilihlah produk yang akan dijual, pemilihan produk harus disesuaikan dengan lokasi tempat kita akan menjual produk waralaba kita.  Meski sistem waralaba yang kita beli memiliki track record yang baik tetapi jika ditempatkan pada lokasi yang salah tidak akan mendatangkan keuntungan.
Ø  Jika produk sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah menentukan perusahaan waralaba tempat kita akan bermitra. Dengan banyaknya perusahaan yang menawarkan kemitraan waralaba, membuat kita harus lebih selektif. Lakukan survey ke lima sampai 10 outlet masing-masing mitra dari perusahaan tersebut. Pastikan dari seluruh outletyang disurvey tersebut memilki omzet bagus secara merata.
Ø  Pelajari estimasi keuangan yang disodorkan pada penawaran secara jeli. Jangan terlalu percaya pada estimasi yang berlebihan. Pilih saja yang menawarkan estimasi secara wajar dan rasional.
Ø  Pastikan nama warala yang ditawarkan tidak dalam sengketa atau bermasalah dengan pihak lain. Jika perlu brand dari waralaba yang dipilih sudah memiliki hak paten.
Ø  Kenali kredibilitas dari pemilik brand waralaba tersebut dengan cara bertanya pada beberapa orang/sumber yang cukup mengenalnya.
Jenis-jenis usaha yang potensial di waralabakan
Dari beberapa sektor bisnis waralaba yang sudah ada, masing-masing memiliki peluang dan potensi keuntungan yang berbeda-beda. Mungkin beberapa data berikut bisa menjadi pertimbangan anda sebelum menentukan akan berinvestasi waralaba di sektor mana, berikut jenis sektor usaha di bidang waralaba yang bisa dijajaki:
Jenis Usaha Waralaba Sektor Makanan : Pada tahun 2009, sektor makanan menjadi penyumbang terbesar dalam perputaran omzet bisnis waralaba di Indonesia. Menurut Dewan Pengarah WALI (Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia) , Amir Karamoy sektor ini masih akan menjadi primadona di tahun mendatang. Pasalnya, kebutuhan akan makanan dan minuman menjadi harga mati setiap orang. Ia menyarankan, masyarakat yang tertarik terjun ke bisnis makanan dan minuman bisa mencoba peluang di usaha es krim, yoghurt, fast-food, atau makanan kecil seperti donat.
Jenis Usaha Waralaba Sektor Ritel : Peminat sektor ritel terbilang paling tinggi tahun ini. Kontribusinya dalam perputaran bisnis waralaba menduduki peringkat kedua. Dewan Pengarah WALI Amir Karamoy masih melihat, tawaran waralaba atau kemitraan minimarket masih prospektif tahun depan. Kebutuhan masyarakat akan barang sehari hari turut menunjang perkembangan minimarket. Jangan heran, hampir di setiap lokasi perumahan selalu bisa kita jumpai minimarket. Tak jarang, letaknya saling berhimpitan.
Jenis Usaha Waralaba Sektor Jasa : Sepintas, sektor jasa terlihat sepele. Namun, justru karena sederhana, sektor ini bisa menjadi peluang yang sangat menarik di tahun 2010. Peluang usaha yang menarik di sektor ini misalnya bisnis jasa pencucian mobil dan motor, termasuk di antaranya jasa cuci helm. Banyak pihak meyakini, pemulihan ekonomi Indonesia akan mendongkrak pertumbuhan otomotif di Indonesia tahun depan. Ini menjadi berita baik bagi mereka yang ingin berusaha di sektor jasa otomotif.
Jenis Usaha Waralaba Sektor Farmasi : Salah satu subsektor bisnis ritel ini bakal menarik tahun depan. Terutama, bisnis apotek. Apalagi, pemerintah sudah menghapus ketentuan mengenai jarak antar apotek yang minimal 500 meter. Merujuk pengalaman pemilik jaringan waralaba apotek K-24 Gideon Hartono, omzet setiap gerai waralabanya bisa bertumbuh antara 15% hingga 60% dari tahun ke tahun. Ketergantungan masyarakat yang begitu tinggi terhadap obat-obatan dan vitamin menjadi penyebab utamanya.
4. Ciri- Ciri Perusahaan Kecil
Ciri- ciri perusahaan kecil:
Æ      Manajemen berdiri sendiri
Æ      Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil
Æ      Daerah operasinya lokal
Æ      Ukuran dalam keseluruhanm relative kecil
Berikut Perbedaan antara perusahaan kecil dan perusahaan besar :
 



Beberapa Keunggulan dari Perusahaan kecil :
1. Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
2. Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil.
3. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan  cepat dibandingkan perusahaan berskala besar yang pada umumnya birokratis.
4. terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan
Kelemahan Perusahaan Kecil :
  1. Kesulitan Pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.
  1. Keterbatasan financial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
  1. Keterbatasan Sumber daya manusia (SDM)
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.
  1. Masalah Bahan Baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia. Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
  1. Keterbatasan Teknologi
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM.diIndonesia/untuk.dapat.bersaing.di.pasar.global.
Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
Cara Pengembangan Perusahaan Kecil :
§  Segmentasi Pasar Dalam merancang suatu produk, UKM harus menjalankan segmentasi pasar. Cara ini yang juga dilakukan usaha-usaha besar dalam mempersiapkan produknya. Sebuah produk atau jasa, harus membidik pasar tertentu agar manfaat dari sebuah produk bisa maksimal dirasakan konsumen. Sebab, tiap market punya kebutuhan yang berbeda. Dengan melakukan segmentasi pasar, usaha kecil menengah bisa lebih mengoptimalkan setiap produk yang dikeluarkannya.
§  Menjadi pemimpin pasar. Ini mungkin sering dilupakan oleh usaha kecil menengah. Yang penting penjualan lancar, rasanya sudah cukup. Padahal, untuk melakukan lompatan yang lebih besar, UKM harus bekerja lebih keras agar bisa menjadi pemimpin pasar. Terlena dengan kenyamanan yang sudah dirasakan bisa menjadi blunder besar bagi sebuah usaha. Sebab situasi bisnis tidak berhenti berubah.
§  Kerjasama antar usaha kecil menengah. Melakukan kerjasama dengan sesama pelaku usaha kecil menengah perlu juga dilakukan agar bisa saling memperkuat usaha. Misalnya bisa dibuat paket promosi bersama yang bisa saling menguntungkan kedua UKM.
Ada beberapa factor penyebab kegagalan dalam menjalankan Perusahaan kecil :
v  Kurang mengerti usaha dan tempat usaha yang di jalaninya
v  Kurang Pengalaman dan tidak paham tentang strategi pemasaran.
v  Kurang pemahaman dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku serta sarana.
v  Kurang handal dalam mengelola keuangan
v  Kurang handal dalam mengelola modal dan kendali kredit
v  Kurangnya kehandalan SDM yang berwawasan wirausaha
v  Kurangnya pemahaman tentang perubahan teknologi

      5.   Perbedaan Antara Perusahaan Kecil dan Bisnis Kecil
  • Umumnya dikelola bukan oleh pemilik
  • Struktur organisasi kompleks
  • Pemilik mengenal sedikit karyawan
  • Prosentasi kegagalan rendah
  • Banyak ahli manajemen
  • Modal jangka panjang relatif mudah diperoleh
  • Pengaturan keuangan sudah memakai manajemen yang rapi
  • Pembagian kerja lebih rapi sesuai dengan bagiannya dan dilakukan oleh orang yang sudah ahli di bagian tersebut
  • Jaringan kerjanya luas
Perusahaan Kecil
  • Umumnya dikelola pemilik
  • Struktur organisasi sederhana
  • Pemilik mengenal karyawan
  • Kepemimpinan dari usaha kecil memiliki hubungan baik dengan bawahan, saling berkolaborasi, dan biasanya sering menghasilkan kemenangan kecil
  • Prosentase kegagalan perusahaan tinggi
  • Kekurangan manajer yang ahli
  • Modal jangka panjang sulit diperoleh
  • Gaya manajerial lebih hanya ke trial and error
  • Jaringan kerja usaha kecil masih sederhana dan jika lobi bisnis biasanya langsung ke pemilik
  • Kominikasi sangat efektif, tidak berbelit2 seperti di perusaan besar dan keputusan bisa cepat dibuat
  • New technology can be easily adopted. Kalau ada hal-hal baru, akan sangat mudah diimplementasikan tanpa harus verifikasi ini itu
  • Efisien, tentunya biaya untuk memproduksi suatu produk/service akan lebih kecil sehingga akan lebih murah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar