Assalamualaikum wr.wb

Sabtu, 19 Maret 2016

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING

Kelas : 4EB03
KELOMPOK 12 
 Aprilianing Tyas   (21212018)
 Putri Nur Athovia (25212780)
 Fajar Riyandi       (22212726)
 M.Iqbal                 (24212361)

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Praktik akuntansi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respon terhadap meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional.

Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui dalam pendapatan lancar,sementara keuntungan translasi mata uang asing ditangguhkan dalam akun tunda di neraca pembukuan dan digunakan untuk menutup kerugian translasi mata uang asing dalam periode yang akan datang.

1965-1975
ARB No.43 memperolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Utang jangka panjang terjadi untuk mendapatkan asset jangka panjang yang disajikan ulang dengan kurs saat ini saat terdapat perubahan besar dalam nilai tukar (kemungkinan permanen). Setiap perbedaan akuntansi disebabkan oleh penyajian ulang dari utang yang diperelakukan sebagai bagian dari biaya dari asset.  Lebih jauh, translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah accounting principles board opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi mata uang asing lain bagi perusahaan dalam ARB No.43.

1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial acccounting Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara s
ignifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementara. Sama pentingnya, penangguhan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dan transaksi harus diakui dalam pendapatan saat periode perubahan kurs.
FAS No. 8 ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis, banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan perusahaan. Keputusan tersebut dikritik karena menghasilkan akuntansi yang tidak sejalan dengan realitas ekonomi. Efek yo-yo atas FAS No.8 pada pendapatan perusahaan juga disebabkan beberapa pemikiran diantara perusahaan multinasional. Mereka menghawatirkan jika laporan perusahaan akan muncul lebih mudah berubah daripada perusahaan domestik, dengan demikian menekan harga saham mereka.

1981-sekarang
Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan
Statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.

GAMBARAN STANDARD NO.52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No.8 berbeda secara substansi dari FAS No.52 FAS No.8, mengadopsi perspektif induk perusahaan dengan memberi syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan jika seluruh transasi mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan.
Pada level internasional, IASB mengeluarkan keputusan paralel, IAS 21, yang sekarang berkembang untuk mengklarisfikasi persyaratannya dan memecahkan masalah implementasinya. Keduanya, FAS No.52 dan versi baru IAS 21 bertujuan untuk :
     1. Menampilkan, dalam laporan gabungan , hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan anatara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional).
     2.  Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.

Translasi Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional dalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini. Hasil keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing diungkapkan dalam komponen yang terpisah dalam ekuitas gabungan.Hal tersebut menjaga rasio laporan keuangan karena dikalkulasikan dari pernyataan mata uang lokal. Prosedur kurs yang digunakan saat ini adalah :
     1. Seluruh asset dan kewajiban asing distranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanhggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
      2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi , walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
    3.Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah.penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan kedalam laporan laba tugi hingga operasional luar negeri telah terjual / investasi telah diputuskan tidak bernilai.

Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing muncul dari proses translasi mata uang asing dimasukkan dalam perhitungan current-periode income. Spesifiknya :
1.  Asset dan kewajiban moneter serta non moneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item non moneter lainnya dan modal ditranlasikan pada kurs historis.
2.      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item non moneter(contoh, biaya penjualan dan bebab depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3.      Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan pada pendapatan lancar.

Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan kurs saat ini.

PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Para pengguna akun gabungan harus mengerti beberapa permasalahan jika mereka ingin menginterpretasikan dengan tepat efek keuangan akibat translasi mata uang asing. Beberapa permasalahan tersebut adalah:
a. Perspektif Laporan
Dalam mengadopsi mengenai mata uang fungsional, FAS N0.52 dan IAS 21 mengakomodasi perspektif laporan baik dari induk perusahaan maupun local dalam laporan keuangan gabungan.
b. Apa yang terjadi dengan Harga Perolehan
Dalam melakukan translasi suatu saldo yang diukur berdasarkan harga perolehan dengan kurs nilai tukar kini akan menghasilkan jumlah dolar AS yang bukan harga perolehan ataupun nilai lancar. Jumlah yang ditranslasikan tersebut bertentangan dengan deskripsi teori. Harga perolehan merupakan dasar GAAP AS dankebanyakan aktiva luar negeri dari kebanyakan perusahaan multinasional memiliki pengukuran harga perolehan.
c. Konsep Pendapatan
pada keputusan translasi mata uang asing yang telah dijelaskan, penyesuaian muncul dari laporan keuangan mata uang asing dan transaksi tertentu yang dibuat berhubungan langsung dengan ekuitas pemegang saham, dengan cara tidak menghitung laporan laba-rugi. Gunanya adalah untuk memberikan pengguna laporan jumlah pendapatan yang lebih akurrat dan tidak membingungkan.
d. Laba Terkelola
keterangan translasi mata uang asing seperti yang baru saja dijelaskan memberikan cara untuk mengelola laba. Beberapa bukti pengelolaan laba muncul saat mengetahui kapan metode translasi mata uang baru digunakan. Sebagai contoh, bukti mengenai wkatu keputusan penggunaan translasi mata uang asing di inggris, SSAP 20, memperlihatkan bahwa perusahaan memilih untuk tidak menggunakan standar translasi mata uang asing untuk mempengaruhi performa keuangan mereka dan mencapai tujuan keuangan perusahaan. Motif semacam itu mengurangi kredibilitas laporan keuangan perusahaan multinational gabungan.

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah Negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asen nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh dibawah nilai aslinya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena berhubungan dengan depresiasi biaya. Hasil seperti ini menginformasikan hal yang salah. Valuasi dolar yang lebih rendah biasanya meremehkan kekuatan laba sebenarnya dari asset dalam mata uang asing yang didukung oleh inflasi lokal, dan kembali terjadinya inflasi pada rasio investasi oprasional asing yang dapat membuat ekspektasi yang salah mengenai keuntungan dimasa depan.
FASB memutuskan untuk menentang penyesuaian inflasi sebelum translasi mata unag asing, karena beranggapan bahwa penyesuaian semacam itu tidak akan konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga perolehan yang digunakan dalam dasar laporan AS. Solusinya, FAS No.52 menbutuhkan penggunaan dollar AS sebagai mata uang fungsional untuk oprasional asing yang berdomisili di Negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi (seperti Negara yang tingkat kumulatif inflasinya melebihi 100 persen dalam periode tiga tahun). Prosedur tersebut akan mempertahankan padanannya dollar konstan terhadap asset dengan mata uang asing, karena mereka akan ditranslasikan pasa kurs historis (dengan metode kurs sementara). Metode ini memiliki batasan tersendiri. Pertama, translasi mata uang asing pada kurs historis akan bernilai hanya jika tingkat inflasi antara Negara tempat anak perusahaan dan Negara induk perusahaan berkorelasi negative dengan nilai tukar. Jika tidak, padanannya dolar atas dalam mata uang asing dalam kondisi yang mudah inflasi akan menjadi salah. Jika tingkat inflasi dalam ekonomi yang inflasinya sangat tinggi menurun dibawah 100 persen dalam tiga tahun mendatang, beralih terhadap metode kurs saat ini (karena mata uang lokal akan menjadi mata uang fungsional) akan menghasilkan penyesuaian translasi mata uang asing yang signifikan untuk usaha gabungan, karena nilai tukar akan berubah secara signifikan untuk sementara. Pada kondisi seperti itu ekuitas pemegang saham dengan kerugian translasi mata uang asing pada asset tetap dengan mata uang asing akan menimbulkan efek yang signifikan pada rasio keuangan dengan ekuitas pemegang saham sebagai pembaginya. Permasalahan pada translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari permasalahan akuntansi inflasi mata uang asing.

TRANSLASI MATA UANG ASING DI MANA SAJA
Kita sekarang melihat secara singkat mengenai translasi mata uang asing dibelahan dunia lainnya. Canadanian Institute of Chartered Accountans (CICA), Accounting Standards Board Inggris, serta International Accounting Standards Board berpartisipasi dalam pertimbangan yang menghasilkan FAS No. 52. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan untuk menemukan bahwa standar hubunngan mereka sangat sejalan dengan FAS No.52.
Gambaran khusus dalam standar Kanada (CICA 1650) fokus terhadap utang asing jangka panjang. Di Kanada, keuntungan dan kerugian dari translasi mata uang asing ditangguhkan dan diamortisasi karena tidak diakui sebagai pendapatan. Janada telah mengeluarkan berkas exposure draft  kedua yang mengajukan untuk mengiliminasi pendekatan penangguhan dan amortisasi.
Perbedaan besar antara Inggris dan Amerika Serikat berhubungan dengan anak perusahaan yang berada di Negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi dan mata uang fungsionalnya adalah mata uang lokal. Di Inggris laporan keuangan harus disesuaikam terlebih dahulu terhadap level harga saat itu lalu di translasikan menggunakan kurs saat ini; Amerika Serikat menggunakan metode kurs sementara.
Terakhir, terdapat perbedaan besar yang penting antara IAS 21 (revisi) dan FAS No. 52. Pada IAS 21, laporan keuangan anak perusahaan yang berada di Negara dengan inflasi tinggi harus disesuaikan untuk merefleksikan perubahan dalam harga secara umum sebelum translasi mata uang asing, standar yang dilakukan Inggris.
Jepang telah mengubah standar mereka untuk menggunakan kurs saat ini pada semua kondisi, dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham. Petunjuk Uni Eropa keempat dan ketujuh tidak memiliki ketentuan mengenai translasi mata uang asing. Sebagai hasilnya, praktik translasi mata uang asing sangat beragam. Bagaimanapun, praktik translasi mata uang asing di Eropa mulai mengerucut karena International Financial Reporting Standards menjadi norma pelaporan untuk perusahaan-perusahaan terdaftar di Uni Eropa. Penelitian ini menyarankan bahwa stadar translasi mata uang asing mulai terpusat secara global dalam FAS No.52 dan IAS 21.
 DAFTAR PUSTAKA
Frederick D.S Choi , Gary K. Meek .2010.International Accounting. Jakarta: salemba empat.

Jumat, 01 Januari 2016

TUGAS KSIA SISTEM PENGELUARAN KAS

Nama kelompok:  Aprilianing Tyas
                                 Tari Aprilia
                                 Putri Ayu Lestari
                                 M.Abdah Fayyat Afifi
Kelas                    : 4EB03
sistem akuntansi terdiri dari beberapa jenis sistem, salah satunya adalah sistem akuntansi pengeluaran kas. Berikut proses sistem akuntansi pengeluaran kas yang dirangkum dalam sebuah video: 


Sabtu, 21 November 2015

ANALISIS JURNAL PENERAPAN GCG

Anggota kelompok :
1.      Aprilianing tyas
2.      Dika arifia veranika
3.      Endah aprilyanti
4.      Maudy noveria
5.      Putri ayu lestari
6.      Putri nur athovia
7.      Tari aprilia

Jurnal yang dibahas :
1.      PENGARUH PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Penulis : - Pradesta Ariningtika
              -  Endang Kiswara
jurnal 1. Variabel yang di uji :
·         Proporsi dewan komisaris
·         Jumlah rapat dewan komisaris
·         Ukuran komite audit
·         Jumlah rapat komite audit
·         Ukuran perusahaan
·         Profitabilitas, leverage

2.       PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2007-2011
Penulis : Anthomi Wibisono Limanto
        Juniarti
Jurnal 2. Variabel yang di uji :
·         penerapan gcg
·         age
·         market share
·         sektor industry

3.      PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERANCE (GCG) TERHADAP IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN (BUMN PERSERO TERBUKA)
Penulis : Dian Putri Pamungkas
Jurnal 3. Variabel yang diuji :
·         gcg
·         ukuran dewan komisaris
·         independensi dewan komisaris
·         kepemilikan institusional
·         kepemilikan asing
·         ukuran perusahaan
Hasil Penelitian Jurnal 1  :
1. Rapat dewan komisaris dan ukuran komite audit berpengaruh positif secara signifikan terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan.
2. Proporsi dewan komisaris, dan jumlah rapat komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan.
3. Variabel kontrol yaitu profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan.
Hasil penelitian Jurnal 2 :
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penerapan GCG score berpegaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Maket Share berpegaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Age berpengaruh signifikan tetapi memiliki hubungan negative terhadap nilai perusahaan. Sektor Industri tidak bisa disimpulkan menjadi satu secara konklusi karena ada yang sebagian berpengaruh (D3,D4,D5,D7,D8 & D9) dan ada yang tidak berpengaruh (D1 & D2) terhadap nilai perusahaan.
 Hasil penelitian Jurnal 3 :
Hasil dari penelitian statsistik dengan menggunakan regresi berganda, dapat diketahui bahwa ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap implentasi Corporate Sosial Responsibility(CSR) pada Industri Pertambangan dan Penggalian (BUMN Persero terbuka).


Berdasarkan hasil analisis dari ketiga jurnal maka dapat disimpulkan jurnal 2 lebih berpengaruh terhadap penerapan GCG. Karena variabel yang digunakan memiliki hubungan yang signifikan, selain itu sektor-sektor industrinya yang digunakan lebih heterogen,sehingga pengaruh GCG lebih terlihat kuat dalam semua sektor industri

Selasa, 13 Oktober 2015

TEORI ETIKA , PROFESI DAN ETIKA PROFESI

      A.     Pengertian Etika
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

      B.     Jenis Etika
·         Etika Deskriptif, etika yang memberikan fakta sebagai dasar untuk mengabil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.
·         Etika Normatif, etika yang memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dibagi 2 , yaitu :
1.      Etika umum
2.      Etika khusus

      C.     Basis Teori Etika
1.      Etika Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti   tujuan. Dalam hal mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan yang telah dilakukan.
2.      Deontolog                                                                                          
Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika terdapat pertanyaan “Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak karena buruk?”. Maka Deontologi akan menjawab “karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dank arena perbuatan kedua dilarang”. Pendekatan deontologi sudah diterima oleh agama dan merupakan salah satu teori etika yang penting.
3.      Teori Hak                              
Teori hak merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak ini merupakan suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4.       Teori Keutamaan ( Virtue )
Dalam teori keutamaan memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh sifat yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras dan hidup yang baik.

      D.     Egoism
Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya intelektual, fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umunya dan hanya memikirkan diri sendiri

      E.      Pengertian Pofesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια".Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesikode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukumkedokterankeuanganmiliter,teknik desainer, tenaga pendidik.Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walau demikian, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir.

      F.      Ciri Khas Profesi
Menurut artikel dalam International Encyclopedia of education , ada 10 ciri khas suatu profesi :
1.   Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2.      Suatu teknik intelektual
3.      Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis.
4.      Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
5.      Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6.      Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
7.  Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelopok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya.
8.      Pengakuan sebagai profesi
9.  Perhatian yang professional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10.  Hubungan yang erat dengan profesi lain.

G . Pengertian Etika Profesi

            Merupakan suatu sikap hidup dalam menjalankan kehidupannya dengan penuh tanggung jawab atas semua tindakan dan keputusan yang telah diambil , dan memiliki keahlian serta kemampuan.

     H.     Prinsip-prinsip Etika Profesi

1.  Tanggung Jawab : seorang profesional harus bertanggung jawab atas profesi yang dimilikinya.
2.    Keadilan : prinsip ini menuntut orang yang profesional agar dalam menjalankan profesinya ia tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu.
3.     Otonomi : prinsip yang dituntut oleh kalangan profesional terhadap dunia luar agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya.
4.  Integritas Moral : berdasarkan ciri – ciri profesi terlihat bahwa orang yang profesional adalah juga orang yang punya integritas pribadi atau moral yang tinggi.

       I.        Tujuan Kode Etik Profesi

Tujuan adanya kode etik profesi adalah supaya lebih professional dalam memberikan jasa sebaik  baiknya kepada pemakai atau juga customernya. Dengan adanya kode etik tersebut akan dapat melindungi perbuatan yang tidak professional.

Sumber :


Minggu, 05 Juli 2015

LGBT

The community in the world now being were surprised by allow marriage in a similar or LGBT extensile who is Lesby, Gay, Bisexsual and Transgender in the United States. The presence of the news led to various te opinion of a great variety of parties and nations. One who gives a statement about the existence of LGBT is president of the united states Obama he said that LGBT is a human right where the LGBT entitled to live life free from fear, violence and discrimination regardless of any one of them and anyone they love. And what about other countries that the majority of muslim communities such as indonesia ?
If we compare the state of America and Indonesia are very different where as we all know indonesia is one of the islamic religious community that the majority .Indonesia is not perhaps the community support and follow the trail of LGBT  because that was the wrong thing and distorted in religious teachings .According to the science of psychology also stated that LGBT  is not classified as in social deviation , but because there was that abnormality that occurs in the bodies of persons .

            Actually the LGBT can be avoided by the presence of attention from various parties.For example the of intercommunication we must be smart chose which is fine and not to avoid from lgbt.In addition the government must also continue to provide supervision that more LGBT again to indonesia particularly in communities, moreover related to the marriage not until they were given the right to marry.In spite of that all special attention of the family is the most important

Minggu, 10 Mei 2015

Conditioal Sentence Short Story



3rd Conditional
Ryan’s Crazzy Class Trip

Today Ryan woke up late for school. If Ryan had remembered that today was a class trip, he would have arrived on time. If Ryan hadn’t been late, his classmates wouldn’t have been annoyed at him. If he had remembered they were visiting a farm, he wouldn’t have worn his best clothes. If he had known they were going horseback riding, he would have worn his cowboy hat. If Ryan hadn’t tried doing cowboy tricks on the horse, he wouldn’t have ended up face first in the mud. Also, if he had stayed away from the cows as he was told, he wouldn’t have been chased around by an angry herd. After lunch the class went berry picking. If he had listened to the warning about poisonous berries, Ryan wouldn’t have spent the afternoon in the hospital. But if Ryan had behaved himself all day, he wouldn’t have had so many funny stories to tell his parents when he got home.