Latar Belakang
Kerangka pembahasan Perekonomian Indonesia dilihat
dalam lingkup politik ekonomi. Politik ekonomi
merupakan bagian dari politik nasional, yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan politik ekonomi yang dilakukan
pemerintah adalah mengarahkan bagaimana tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarkat itu bisa dicapai (Suroso, 1994).
Isi
A.
Arti Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi
adalah cara suatu Negara untuk mengatur kehidupan ekonominya dalam
rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan
sistem ekonomi suatu Negara tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi
yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . sistem
perekonomian Negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain ideologi/ falsafah hidup bangsa, sifat dan jati
diri bangsa , serta struktur ekonomi.
B.Macam-macam
Sistem Ekonomi
1.
Sistem
Ekonomi Pasar Liberalis/Kapitalis
Sistem
ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar
(permintaan dan penawaran ). Sistem ekonomi liberal lebih menghendaki adanya
kebebasan individu dimana masyarakatnya meyakini
bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Dan sistem ekonomi liberal ini banyak dianut Negara
Eropa dan Amerika Serikat.
2.
Sistem
Ekonomi Pasar Etatisme/ Sosialis
sistem
ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang diatur oleh negara. Dalam sistem ini,
jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah
pusat. sistem ekonomi sosialis banyak diterapkan dinegara – negara eropa timur
yang pada umumya menganut komunis seperti
RRC, POLANDIA, RUMANIA ,dll.
3. Sistem ekonomi campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan penggabungan antara mekanisme pasar dengan campur
tangan pemerintah. Sistem ekonomi ini merupakan gabungan antara sistem
perekonomian liberal dengan kapitalis. Dalam sistem ini pemerintah bekerja sama
dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Sistem ini banyak
diterapkan dinegara- negara yang sedang berkembang.
C.Sistem Perekonomian Indonesia
1.Perkembangan
Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru
Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak sudah tokoh-tokoh negara
pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa
Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok.Sebagai contoh,
Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian
Indonesia yang sesuai dengan cita-cita
tolong menolong adalah koperasi (Moh. Hatta dalam Sri Edi Swasono,1985),
namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi,
pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.Demikian
juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo,
dalampidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang
dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran. Namun demikian dalam proses
perkembangan berikutnya disepakitilah suatu bentuk ekonomi Pancasila yang di
dalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Masa pasca Kemerdekaan
(1945-1950)
Pada masa
awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk, yang antara lain
disebabkan oleh :
1. Inflasi yang sangat tinggi,
hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak
terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga
mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe Bank ,mata
uang pemerintah Hindia Belanda,dan mata uang pendudukan Jepang. Pada tanggal 6
Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan
sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu.
Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru,
yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan
teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat
harga.
- Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
- Kas Negara kosong
- Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan
1. Sistem Perekonomian Indonesia Berdasarkan Demokrasi
Ekonomi
Sistem
ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila yang di
dalamnya terkandung demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi berarti bahwa kegiatan
ekonomi dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat di bawah pengawasan
pemerintah.Ciri-ciri utama sistem ekonomi Indonesia:
a)Landasan
pokok perekonomian Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945.
b)Demokrasi
ekonomi menjadi dasar kehidupan perekonomian Indonesia
dengan
ciri-ciri positif Demokrasi Pancasila dipilih, karena memiliki ciri
-ciri
positif yang diantaranya adalah (Suroso, 1993) :
ü Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.
ü cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
ü Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran
Rakyat
2.
Sistem
Perekonomian Indonesia sangat menentang
adanya sistem fight liberalism,etatisme, dan monopoli
a. free
fight liberalisme, yaitu eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
b. Etatisme, yaitu dominasi ekonomi oleh negara yang mematikan potensi daya
kreasi sector sector ekonomi di luar sector Negara.
c.
Monopoli, yaitu pemusatan kekuasaan kekuatan ekonoi dalam suatu kelompok
yang merugikan masyarakat
3.
Perkembangan sistem ekonomi setelah masa Orde Baru
Seperti yang kita
ketahui, sebelum orde baru, sistem ekonomi di Indonesia selalu berganti –
ganti. Dengan kondisi yang berganti – ganti itu, keadaan ekonomi Indonesia
bukannya membaik, tetapi justru memburuk dengan adanya perpecahan yang terjadi
antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Dengan adanya kenyataan seperti
itu, maka semua tokoh – tokoh negara sepakat untuk mengembalikan sistem ekonomi
di Indonesia menjadi sistem ekonomi yang berdasarkan nilai – nilai UUD ’45.
Oleh karena itu, sistem demokrasi dan sistem ekonomi pancasila menjadi tumpuan
dan dasar dari segala kegiatan perekonomian yang terjadi di Indonesia. Pada
awal orde baru di lakukan rehabilitas, perbaikan yang melingkupi semua sektor
tanpa terkecuali. Tujuan adanya rehabilitas :
a. Menuntaskan dan
membersihkan seluruh aspek – aspek kehidupan dari faham dan sistem – sistem
perekonomian Indonesia yang dulu.
b. Laju Inflasi
yang pada waktu itu pertumbuhannya sangat tinggi, dikendalikan serta diturunkan
sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terhambat.
D.
Para Pelaku Ekonomi
1. Pelaku Ekonomi (Agen – Agen Pemerintah
dalam Pembangunan Ekonomi)
Terdiri dari :
a.
Sektor Pemerintah
b.
Sektor Swasta
c.
Koperasi
2. Peranan BUMN
dalam sistem perekonomian Indonesia
BUMN memiliki
peranan yang penting dalam sistem perekonomian di Indonesia. Selain BUMN
berperan dalam menghasilkan barang / jasa dengan tujuan menyejahterahkan dan
memakmurkan rakyat, BUMN juga mempunyai peran sebagai pelaksana pelayanan
publik, menyeimbangkan kekuatan – kekuatan swasta besar, serta ikut
berpartisipasi dalam pengembangan koperas / usaha kecil.
3. BUMN
b. Latar Belakang
Pendirian BUMN
Ada lima faktor
yang melatar belakangi pendirian BUMN, antara lain :
- Dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan negara.
- Menyeimbangkan kekuatan – kekuatan swasta besar.
- Sebagai pelopor dan perintis karena swasta tidak berminat untuk menggelutinya dan mengurusnya.
- Sebagai pelaksana pelayanan publik, serta sebagai pengelola bidang – bidang usaha yang menguntungkan.
- Merupakan hasil dari nasionalisasi perusahaan – perusahaan Belanda, serta dibiayai dari pampasan perang.
c. Bentuk BUMN
Ada tiga bentuk
BUMN, yaitu :
*
PERJAN: Merupakan suatu bentuk badan usaha dimana semua modal dimiliki oleh
pemerintah saja.
*
PERUM: Merupakan perubahan dari perjan yang lebih bersifat mencari keuntungan.
*
PERSERO: Merupakan suatu badan usaha yang modal pendiriannya berasal dari
kekayaan negara, entah sebagian ataupun seluruhnya, dan dipisahkan berupa saham
– saham.
d. Maksud dan
Tujuan dari kegiatan PERJAN, PERUM, dan PERSERO
*
PERJAN: Awal mulanya maskud dan tujuan PERJAN yaitu dikhususkan lebih kepada
pelayanan masyarakat, tetapi sayangnya perusahaan ini selalu merugi.
*
PERUM: Walaupun status PERUM adalah PERJAN yang diubah, tetapi maksud dan
tujuan PERUM berbeda dengan PERJAN, yaitu lebih mencari keuntungan. Tetapi sama
seperti PERJAN, PERUM kembali mengalami kerugian.
*
PERSERO: Maksud dan tujuan PERSERO seperti menggabungkan PERJAN dan PERUM,
yaitu memberi pelayanan kepada umum, serta mencari keuntungan keuntungan.
4. Peranan
Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia
Koperasi
juga memiliki peranan yang penting dalam perekonomian Indonesia. Peranan
koperasi dapat dilihat dari tujuan berdirinya koperasi, yaitu :
o Membangun tatanan ekonomi nasional
o Mensejahterakan anggotanya dan
masyarakat
Kesimpulan
Sumber
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar