BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai cita-cita bangsa
Indonesia. Sesuai amanat Pasal 14 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
“Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan membina,
dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan
yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.” Secara umum status kesehatan penduduk dengan tingkat
sosial ekonomi tinggi, di kawasan perkotaan, cenderung lebih baik. Sebaliknya,
status kesehatan penduduk dengan sosial ekonomi rendah di daerah perdesaan
masih tertinggal sehingga pemerataan upaya kesehatan di Indonesia belum dapat
dilaksanakan secara optimal karena kendala geografis dan sosial, yaitu mereka
yang tinggal di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK).
Di
satu sisi, sebagai negara kepulauan dengan wilayah yang luas masih ditemukan
keterbatasan sarana prasarana pelayanan
kesehatan khususnya di DTPK sehingga akses masyarakat ke sarana pelayanan
kesehatan rendah. Di sisi lain, kurangnya minat tenaga kesehatan yang bersedia
ditempatkan di wilayah DTPK turut menyumbang status kesehatan masyarakat yang
tergolong rendah. Permasalahan ketidakmerataan upaya kesehatan ini juga
disebabkan permasalahan sosial yaitu tingkat kemiskinan masyarakat setempat
sehingga tidak dapat menjangkau pelayanan kesehatan.
Salah
satunya Papua terkenal dengan wilayah dengan tingkat kesehatan yang rendah. Hal
itu dapat terlihat dari berbagai macam penyakit yang pernah dirasakan
masyarakat, antara lain kasus busung lapar, malaria, aids, dan berbagai macam
penyakit lainnya. Semua itu merupakan dampak dari kesehatan yang tidak
terpelihara dengan baik sehingga membuat tingkat kematian pun tinggi.
Kepala
Dinas Kesehatan Propinsi Papua, Dr Bagus Sukaswara mengatakan, salah satu hal
yang mendasar di bidang kesehatan Papua adalah masalah gizi buruk. Ia
mengatakan bahwa permasalahan yang menyebabkan terjadinya gizi buruk antara
lain karena kurangnya pengetahuan tentang makanan beragam, seimbang, bergizi,
dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu juga dikarenakan masyarakat kurang
menyadari untuk mengkonsumsi makanan yang beragam dan bergizi dan terbatasnya
teknologi pengelolaan pangan.Selain kasus diatas, permasalahan lainnya yang
menyangkut kesehatan masyarakat Papua adalah belum optimalnya pelayanan
kesehatan dan prasarananya hingga ke kampung-kampung, termasuk didalamnya
ketersediaan puskesmas, sumberdaya pelayan kesehatan seperti dokter dan
perawat.
Terkait
hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan kesehatan di
DTPK yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakan Rencana Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat. Upaya mengimplementasikan kebijakan tersebut
secara khusus akan menjadikan kawasan perbatasan sebagai kawasan beranda depan
yang berinteraksi positif dengan negara tetangga dan secara umum meningkatkan
akses pelayanan kesehatan di DTPK. Untuk itu diperlukan upaya dan komitmen
seluruh komponen bangsa, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, legislatif,
dunia usaha, masyarakat adat, dan sebagainya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah kondisi Pelayanan Kesehatan yang ada di Papua?
2.
Apa saja permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Papua menyangkut
masalah kesehatan ?
3.
Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan di Papua?
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui bagaimana kondisi pelayanan kesehatan yang ada di Papua.
2.
Untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat Papua menyangkut masalah kesehatan.
3.
untuk mengetahui bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasai masalah kesehatan
di Papua
1.4
Manfaat Penelitian
Tulisan ini diharapkan memberikan
informasi bagi para pembaca mengenai apa saja permasalahan yang dihadapi
masyarakat Papua dan bagaimana pembangunan dalam meningkatkan pelayanan dan
pemerataan masalah kesehatan pada
masyarakat Papua. Penulis berharap tulisan ini dapat menambah wawasan para pembaca, khususnya para
akademik dan mahasiswa.
1.5 Sistematika
Penulisan
Sistematika
dalam proposal penelitian ini dibagi menjadi tiga bab, tiap bab terbagi atas
beberapa sub bab, sistematika ini dibuat dengan maksud mendapatkan gambaran
umum tentang isi prposal penelitian ini, serta masalah pokok secara lebih
terperinci sehingga akan mudah dipahami dan dimengerti. Sistematika penulisan
ilmiah ini adalah sebagai berikut :
BAB I :
Pendahuluan
Bab
pertama ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat penelitian dan Sistematika Penulisan yang merupakan
gambaran umum dari semua bab.
BAB II :
Tinjauan Pustaka
Dalam
bab dua ini
akan dijelaskan mengenai bagaimana kondisi pelayanan kesehatan yang ada
di Papua, permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat Papua , bagaimana upaya yang dapat
dilakukan untu mengatasai masalah kesehatan di Papua
BAB III :
Metode Penelitian
Dalam
bab ini akan dijelaskan mengenai objek penelitian dan metode
pengumpulan data.
BAB IV :
Penutup
Pada
bab ini, penulis mencoba untuk memberikan beberapa kesimpulan berdasarkan apa
yang telah diuraikan pada bab I sampai
dengan bab III serta beberapa saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar